Newsticker
recent

Olimpiade PTK 2016: Heartbreak in the Final


 This is our home..!!

Olimpiade Perguruan Tinggi Kedinasan, sebuah ajang pertandingan multicabang antar perguruan tinggi kedinasan seluruh Indonesia, kembali digelar. OPTK ke-9 di Tahun 2016 ini diadakan di Politeknik Keuangan Negara STAN, tanggal 27-29 Mei 2016.

Tema kegiatan dari OPTK 2016 adalah “JAYA NUSANTARA” Istilah Nusantara pertama kali dikemukakan pada literatur berbahasa Jawa yang menggambarkan wilayah dari Sumatera hingga Irian (Papua). Pada abad ke-20 istilah nusantara kembali diperkenalkan oleh Ki Hajar Dewantara sebagi sinonim dari indonesia yang memiliki arti kepulauan Hindia. Tema Jaya Nusantara yang diusung pada OPTK 2016 dapat diartikan sebagai kemenangan bagi seluruh bangsa Indonesia. Sebagaimana Nusantara yang terdiri dari pulau-pulau yang dipisahkan oleh lautan namun tetap merupakan suatu kesatuan yang utuh demi kejayaan nusantara, begitu juga dengan Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan bernaung di bawah kementerian yang berbeda-beda namun tetap mempunya suatu tujuan yaitu kejayaan Nusantara.

OPTK 2016 total memperlombakan 14 cabang olahraga, yaitu Atletik, Badminton, Basket, Billiard, Catur, Futsal, Karate, Renang, Sepakbola, Taekwondo, Tenis Meja, Tenis, Voli, dan Wall Climbing; serta 6 cabang seni & akademis, dengan total medali yang diperebutkan lebih dari 70 medali emas.

The Venue

Cabang olahraga Billiard mempertandingkan 2 nomor, yaitu 9-ball single dan 8-ball double, dengan sistem gugur. Total sebanyak 15 Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) bertarung untuk menjadi yang terbaik untuk urusan memasukkan bola ke lubang. Pertandingkan dilangsungkan di Kampus PKN STAN Bintaro, tepatnya di Selasar Student Centre.

Ada yang baru pada pelaksanaan OPTK Billiard kali ini, yaitu penggunaan shot clock. Hal ini menambah seru pertandingan, terutama di 8-Ball Double, karena waktu setiap tim untuk melakukan tembakan dibatasi.
Berikut ini hasil drawing pertandingan:




The Team

Tim PKN STAN tahun ini tidak banyak berubah dari Olimpiade PTK 2015. Dari hasil seleksi yang dilakukan, terpilih Rezaputra Chandra Novianto (D-IV Akuntansi), M. Syarief Nur Maulana (D3 Akuntansi), dan Ramadhana Aman (D3 Bea Cukai). Reza dan Syarief akan berpasangan di nomor 8-ball double, sedangkan Aman di 9-ball single. Tim didampingi oleh Yudha Rahmat Ageng (D3 Akuntansi) sebagai manajer dan reserve player.

9-Ball Single
Mimpi buruk STAN di nomor tunggal bola 9 masih berlanjut. Mendapat bye di 16 besar, STAN berhadapan dengan STIP, yang di pertandingan sebelumnya dengan gemilang mengalahkan Juara Bertahan STPI. You can't beat the best if you're not great. Ungkapan ini berlaku untuk STIP, yang memang menjadi perhatian besar pada kejuaraan tahun ini.



Tanpa ampun, wakil dari STIP mengalahkan Aman 4-0, tanpa balas. Hasil yang mengecewakan, meskipun bisa dibilang Aman sebenarnya tidak bermain buruk. Hanya saja, lawan memang lebih tangguh.

Di babak Final Hari Minggu, STIP akhirnya keluar sebagai Juara setelah di Final mengalahkan Poltekkes Jakarta dengan skor 6-2.

8-Ball Double
Sebagai Juara Bertahan, PKN STAN menjadi salah satu unggulan. Lulusnya Dauri Fachrurrozi, dapat ditutup dengan baik oleh Syarief, yang menggantikannya menemani Reza.

PKN STAN versus AIM

Di pertandingan Hari Kedua, babak 16 besar, PKN STAN bertemu dengan Akademi Imigrasi (AIM). Keuntungan sebagai tuan rumah, dengan dukungan publik yang besar, mampu dimanfaatkan Reza dan Syarief dengan baik.

Hit That Hard, Syarief..!!

Rez try to lift the cue ball

AIM aiming to pocket the 9

Pasangan dari AIM terbukti cukup solid, mampu merepotkan Reza dan Syarief. Tapi, mereka bermain tenang dan apik, dan berhasil menutup pertandingan dengan skor telak, 4-0 untuk STAN.

STTD versus PKN STAN

Kemudian di perempat final, PKN STAN bertemu dengan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), yang menyingkirkan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) di 16 besar. Ini adalah rematch dari partai semifinal Olimpiade PTK 2015, dimana ketika itu, Reza dan Dauri trampil prima dan membabat STTD 4-0.

A Bankshot on 3 maybe, Rez??

We Love The Crowd..!!
Well, kali ini tidak terlalu jauh berbeda dibanding tahun lalu. Reza dan Syarief mampu mengulangi kesuksesan itu, kali ini dengan skor 4-1.

Breakshot from Komang STMKG
Di perempat final lain, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), runner up tahun lalu, terpeleset di tangan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dengan skor tipis 3-4. Melengkapi  4 besar adalah Sekolah Tinggi Perikanan (STP) dan Polikteknik Pelayaran Surabaya.

PKN STAN vs STP
Pertandingan Semifinal dilangsungkan pada Sabtu Malam, kali ini race to 5, melawan STP. Sekali lagi, ini adalah rematch tahun lalu, dimana ketika itu, STAN bertemu dengan STP yang bertindak sebagai tuan rumah, pada babak 8 besar. Pertandingan alot dan seru saat itu dimenangi Reza-Dauri dengan 4-2. STP sangat berbahaya, semua tahu itu.

Really dangerous STP

 Kualitas teknik dan mental STP langsung terbukti. Dua frame awal mereka rebut, unggul mulus 2-0 dari STAN. Ketegangan memuncak, raut-raut wajah cemas dari publik tuan rumah, melihat wakil mereka dihajar di awal. Tapi Reza dan Syarief punya ide lain. Mereka tetap tenang, dan berhasil menyamakan kedudukan 2-2, bahkan kemudian unggul 3-2, untuk kembali disamakan 3-3 oleh STP. Mendebarkan!!

Cool as the night

Reza-Syarief kemudian berhasil memenangi rack ke-7, merubah skor menjadi 4-3. Merasa "di atas angin", keduanya tampil lepas di rack kedelapan, dan berhasil menutup pertandingan dengan skor 5-3.. Luar biasa..!! Go to the Final.. 2 years in a row..!!


Di Semifinal satunya, tersaji partai yang juga seru dan dramatis. Poltekpel Surabaya melawan IPDN. IPDN sudah unggul 4-2 dan tampak akan melaju ke partai final, tetapi Poltekpel mampu menyamakan kedudukan, hill-hill 4-4, sebelum akhirnya menutup pertandingan dengan skor 5-4.

Di perebutan tempat ketiga, IPDN keluar sebagai peraih medali perunggu setelah mengalahkan STP.

Final.. STAN melawan Poltekpel Surabaya.

The Final
Partai Final tak pernah berjalan "biasa". Demikian juga yang satu ini.



STAN berhasil memenangi rack pertama, tapi kehilangan rack kedua. Kedua tim silih berganti meyajikan permainan apik, menyuguhkan pertandingan yang seru kepada para penonton dan supporter dari kedua belah pihak yang memadati Student Centre.




Kedua tim Bergantian memenangi rack, sampai kedudukan ada di posisi sama.. 4-4!!

Di rack ke-9, petaka mulai menghampiri kubu STAN. Menyisakan 2 bola, Reza berkesempatan memasukkan ke lubang kanan uptable, dengan harapan melakukan possession ke satu bola tersisa di side rail kiri up table. Bola 8 menggantung di depan side pocket kiri.

Reza melakukan draw shoot saat memasukkan bola, dan bola putih tampak akan terparkir mulus untuk memasukkan satu bola tersisa. Sayang, bola putih menyenggol bola 8 dan masuk. 5-4 untuk Poltekpel Surabaya.

Harapan untuk kembali membalikkan ketinggalan sama seperti tahun lalu masih ada. Tapi sayang, run di rack ke-10 oleh Reza dan Syarief, masih meyisakan 2 bola.

Riyon from Poltekpel Surabaya

Poltekpel Surabaya masih punya 5 bola, dan luar biasa, mereka menghabiskannya dalam satu kesempatan, dan menghajar bola 8 ke lubang kiri down table, untuk menjadi Juara 8-ball double Olimpiade PTK 2016.

Heartbreak in the final for STAN....
Reza, saat menerima penghargaan dari Bayu, kordinator pelaksana OPTK 2016.

Podium 8-Ball Double

Pada klasemen umum, IPDN keluar sebagai Juara Umum, dengan 19 emas, 15 perak, dan 3 perunggu. PKN STAN sendiri berhasil menjadi runner up dengan raihan 14 emas, 12 perak, dan 12 perunggu. STIP ada di posisi ketiga, disusul dengan STKD dan AKIP.

Hasil dan Informasi lengkap semua cabang dapat disimak di optk2016.com

Jaya Nusantara!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.