Newsticker
recent

Olimpiade PTK 2015: Rise of the Fallen


Rise of the Fallen, adalah tagline yang tepat untuk kiprah tim Billiard STAN dalam Olimpiade PTK 2015, yang kali ini diselenggarakan di Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta, 22-24 Mei 2015. Setelah kegagalan total yang memalukan tahun lalu, padahal sejak dulu merupakan salah satu PTK yang "ditakuti" pada cabang billiard, pada hajatan akbar tahun ini, STAN Billiard berhasil menggondol satu emas dari nomor 8-ball double.

Olimpiade PTK 2015 diikuti oleh 17 Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) dari seluruh Indonesia, yaitu: tuan rumah STP (Sekolah Tinggi Perikanan), STKS (Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial), IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri), STMKG (Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika - dulu AMG), STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran), STPI (Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia), Poltran (Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan), STPN (Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional), STTT (sekolah Tinggi Teknologi Tekstil), STSN (Sekolah Tinggi Sandi Negara), AKIP (Akademi Ilmu Pemasyarakatan), STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat), STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik), STTN (Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir), APP (Akademi Pimpinan Perusahaan), AIM (Akademi Imigrasi), dan tentu saja STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara).

Total Cabang yang dipertandingkan adalah 20, dengan jumlah medali emas yang diperebutkan adalah 59.

Cabang Billiard dipertandingkan di Berlian Biliard, Mampang, Jakarta Selatan, mempertandingkan 2 nomor, 9-ball single dan 8-ball double (mix/rolling). Dari seluruh peserta, sebanyak 16 PTK ambil bagian dalam cabang billiard, menyisakan hanya APP yang tidak ikut serta.

The Team: Dauri, Syarief, and Reza
Tim Billiard STAN kali ini terdiri dari M. Syarief Nur Maulana (D-III Akuntansi 2014), yang merupakan Juara Stabil Tournament 2014, akan bertanding di 9-ball single. Sementara di 8-ball double diperkuat oleh pemain veteran yang gagal total di 9-ball single Olimpiade PTK 2010, Rezaputra Chandra Novianto (D-IV Akuntansi 2014), berduet dengan Dauri "cokil" Fachrurrozi (D-I Pajak 2014), remaja tanggung asal bogor. Tim didampingi oleh Yudha Rahmat Ageng (D-III Akuntansi 2014), yang bertindak sebagai Official.

M. Syarief Nur Maulana
Reza - Dauri "Cokil"

Berikut istilah yang dipakai dalam ulasan pertandingan:
down table: bagian meja tempat bola di-rack. Up table: bagian meja tempat pemain melakukan break. Cushion: ban. Pocket: lubang. Cue Ball: Bola Putih. Side Rail: sisi sepanjang ban pada meja. Kiri dan Kanan merujuk pada uptable dan downtable, dengan ilustrasi meja dilihat dari atas.

Suasana Drawing dan Pre-Match TM

9-Ball


Di pertandingan pertama, STAN yang diwakili Syarief, bersua STPN (Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional) Yogyakarta, race to 4. Sempat unggul 1-0, keadaan berbalik tak menguntungkan bagi Syarief, yang kalah di 3 frame berikutnya. Tertinggal 1-3, Syarief tidak menyerah begitu saja.

Lewat permainan apik, Chairman Stabil 2014-2015 ini mampu merebut dua frame selanjutnya, di antaranya run menawan dari bola 3 sampai 9 pada frame ke 5. Skor sama kuat, 3-3. Di Frame terakhir, Syarief sempat mencoba kombinasi ke bola 9 dengan bola 1, sayang hanya "gedek" di corner pocket down table. Petaka terjadi ketika Syarief kurang optimal dalam possesion cue ball ke bola 9, setelah berhasil memasukkan bola 8. Bola 9 gagal dimasukkan, dan malah berhenti tepat di depan side pocket sebelah kiri, memudahkan lawan untuk menutup pertandingan dengan skor tipis, 4-3

Syarief's great run on frame 5

Nomor 9-ball single sendiri akhirnya dimenangi oleh STPI, setelah mengalahkan Trio dari STMKG di partai Final dengan skor sengit 6-5.

Berikut ini bagan lengkap untuk 9-ball single:




8-Ball Double

Di pertandingan pertama, STAN bersua dengan STTT (Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil). Namun, sampai batas waktu yang ditentukan, tim STTT tak jua menampakkan diri di venue pertandingan, sehingga STAN dinyatakan menang WO.


Di Perempat final, STAN bertemu tim tuan rumah STP, dengan segala keuntungan yang mereka miliki, diantaranya dukungan supporter dan pelatih, serta hafal karakter meja. Di frame pertama, STAN memenangkan undian break, sayang tidak ada bola yang masuk. Di giliran berikutnya, duo STP berhasil membersihkan meja, memasukkan 6 bola kecil dalam satu giliran. Tersisa satu bola untuk legal hit, mereka membuat sedikit kesalahan, sehingga foul. Dengan bola besar masih utuh, dan bola kecil tersisa satu, Reza memutuskan untuk melakukan safety, memaksa STP foul 2 kali, dan kemudian, Dauri melanjutkan dengan safety lagi, kicking yang dilakukan STP gagal, 3 foul in a row, 1-0 untuk STAN.


Di Frame selanjutnya, STP berhasil menyamakan kedudukan 1-1. Keduanya bermain sangat apik, dengan hafal karakter meja, possesion yang dilakukan selalu mulus. Ini adalah pertandingan ketat yang penyelesaiannya ditentukan hanya oleh kesalahan-kesalahan kecil. Satu kesalahan kecil akan sangat fatal, karena lawan akan langsung "membersihkan" bola-bolanya dari meja. Pertandingan yang ketat ini akhirnya berhasil dimenangkan oleh Reza-Dauri, setelah berhasil merebut frame ke 3 dan 4, diperkecil di frame ke 5 menjadi 3-2, dan akhirnya ditutup dengan skor 4-2.



Pada babak semifinal, kali ini ada STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) yang menghadang. Pasangan STAN bermain sangat apik dalam pertandingan kali ini, hampir tidak ada kesalahan. Meskipun lawan juga merupakan pasangan yang tangguh, Reza-Dauri berhasil memenangkan pertandingan dengan skor telak 4-0.

Di Semifinal satunya, STMKG, dengan pasangan Trio-Reza, yang bulan lalu merupakan lawan dalam friendly match dengan STAN, berhasil mengandaskan STPI.

Final, STAN melawan STMKG, Reza-Dauri versus Trio-Reza, race to 6. (Yah, nama Reza memang pasaran...  Ben ora bingung, from this point, Reza STAN disebut sebagai Rezaputra, dan Reza STMKG sebagai Reza.)



Fyi, ini adalah ulangan partai Final Billiard Olimpiade PTK nomor 8-ball double edisi 2011 dan 2012. Dimana pada tahun 2011, STAN yang kala itu diwakili oleh pasangan Rachmad Catur Hariady dan Sinar Denmas Hendrawan berhasil menyudahi perlawanan AMG (Akademi Meteorologi dan Geofisika - nama lama STMKG) dengan skor ketat 7-6 (frame terakhir dimenangkan dengan foul 3 kali). Kemudian persis setahun setelahnya, kali ini dengan Made Pramana Putra dan Yuga Kelana Adzani, STAN berhasil mengalahkan AMG di Final dengan skor 7-4.

So..here we go.. edisi ketiga dari sejarah panjang persaingan sehat antara dua PTK bertetangga ini.

Duet Trio-Reza dari STMKG langsung "cun" sejak frame pertama. Dengan ganas dan brilian, mereka mengakusisi habis 3 frame awal, 3-0 untuk STMKG. Di sisi lain, Rezaputra-Dauri melempem, banyak melakukan kesalahan, dan berantakan dalam possesion cue ball. Para penonton yang hadir di venue, sepertinya sepakat bahwa mental STAN sudah habis, dan STMKG akan menjadi juara.


But, hey, in a game like this, faktor mental dan psikologis terkadang menjadi lebih penting. Sadar berada dalam tekanan, tim STAN meminta timeout, yang terbukti ampuh menetralisir keadaan. Setelah timeout, Rezaputra dan Dauri seakan "terlahir kembali". Keduanya kembali bermain tenang, memasukkan bola demi bola, dan bermain safety yang apik ketika dibutuhkan. Tiga frame selanjutnya diklaim tuntas, 3-3.. keadaan sama kuat..!! Final yang mendebarkan..!! Sedikit kesalahan mahal harganya..!!


Frame ketujuh, tampak STAN akan memenanginya. Tapi di saat STMKG masih memiliki 2 bola, Dauri kurang cermat dalam parkir bola putih setelah memasukkan bola terakhir, menyisakan Rezaputra dengan posisi bola yang sangat tidak menguntungkan untuk memasukkan bola 8. Rezaputra gagal, dan Trio-Reza tidak menyia-nyiakan kesempatan yang mereka punya, 4-3 untuk STMKG.

Frame kedelapan, STAN berhasil menyamakan kedudukan menjadi 4-4. Pertandingan semakin panas. Siapapun yang merebut frame ke-9 akan memiliki keuntungan psikologis yang kuat, karena sudah hill (satu angka sebelum kemenangan) terlebih dulu. Kedua tim menghabiskan semua bola solid dan stripes, menyisakan hanya bola 8 di meja, dimana pada kesempatan pertama, STMKG gagal memasukkan bola 8. Selanjutnya, Dauri memiliki kesempatan mengeksekusinya, tapi pada posisi yang sangat tidak menguntungkan. Bola 8 menggantung di tepi side pocket kiri, dengan bola putih di depan corner pocket kanan down table. Dauri memutuskan untuk fight, berusaha "mengiris" bola 8 dengan tipis agar masuk lubang tengah, tapi sayang, malah misshit, foul..!! Free ball sisa bola 8, dan dengan mudah, 5-4 untuk STMKG..!!


Di tengah tekanan dan ketegangan yang semakin tinggi, sekali lagi, Rezaputra-Dauri berhasil keluar dari lubang jarum. Mereka berhasil memenangkan frame ke-10.. 5-5..Hill-Hill..!! Semua dipertaruhkan di Frame terakhir..

The ones who comes from behind, biasanya memiliki keuntungan psikologis yang jauh lebih baik. Hal ini terbukti di frame terakhir, dimana pasangan STAN mampu menghabisi seluruh bola kecil, kecuali satu bola (kebetulan, bola nomor 1), dan bola STMKG masih utuh. Nyatanya, ini malah menyulitkan. Trio-Reza dengan sabar membuka dan memasukkan satu demi satu bola mereka, sembari menjaga bola putih, sehingga satu bola kecil tersisa untuk STAN, selalu dalam posisi sulit.

Stabil, Back to our best year..!!

Klimaks terjadi, ketika STMKG yang menyisakan dua bola, STAN via Dauri memiliki ruang terbuka untuk menembak bola 1, meskipun posisinya sulit. Dengan cerdik, Dauri "menggiring" bola 1 ke lubang ujung kanan down table, mendarat mulus di depan lubang, menyisakan hanya satu ruang sempit persis pas satu bola untuk bola lain bisa melewatinya.

Tak dinyana-nyana, Reza STMKG bisa memasukkan bola-nya, persis melewati bola 1 milik STAN, masuk mulus ke lubang ujung. Trio melanjutkan dengan memasukkan bola terakhir mereka, melakukan possession mulus, dengan bola putih mendarat di sekitar area tengah meja, mengarah lurus ke bola 8 untuk menuju lubang ujung kiri up table. Sebuah tembakan mudah, apabila dilakukan saat latihan.

Ketenangan dan mental diuji pada saat seperti ini. STMKG tampak akan memenangkan partai final yang dramatis ini. Sebuah tembakan lurus ke lubang ujung, maka selesai sudah untuk STAN. Namun, keadaan di meja tidak sesederhana itu. Reza gagal memasukkan bola 8, hanya godek di lubang ujung, dan memantul menuju rack area down table, dan bola putih mendarat di side rail kanan, beberapa cm di depan lubang ujung kanan uptable, dengan satu bola kecil tersisa di depan lubang kanan downtable.

Step up next, Rezaputra, untuk menunaikan pekerjaannya, memasukkan bola 1, yang merupakan tembakan mudah; sekaligus melakukan possesion bola putih agar memudahkan Dauri memasukkan bola 8, inilah perkara yang sulit.

Saking tegangnya keadaan, Arsy, Menpora BEM STAN yang ikut menyaksikan partai Final, tak kuat menahan degup jantungnya saat menonton, dan memilih keluar dari venue pertandingan sesaat sebelum Rezaputra melakukan pukulan terakhirnya. "Udah, udah.. gue gak kuat lagi.. Gue tunggu diluar aja.." demikian sahutnya kepada Syarief dan Yudha, yang entah sudah membakar berapa batang kretek karena tegang menonton jalannya Final.

Sebuah tembakan medium hit, dengan right-draw spin diluncurkan Rezaputra, dengan harapan bola putih akan mendarat mulus di cushion ujung, membentur satu ban, melewati bola 8, dan mendarat mulus persis di belakangnya, menuju ke lubang ujung kanan downtable. Entah karena tembakan yang tidak sempurna karena diliputi ketegangan, atau efeknya kurang, bola putih malah menyenggol tipis bola 8 setelah memasukkan bola 1, dan mendarat dengan posisi yang sangat tidak menguntungkan, seperti ilustrasi di bawah ini:

Ilustrasi Dauri's "Gold Medal Shot"
Pilihan yang sulit, antara melakukan safety, yang sangat beresiko apabila gagal; atau fight, antara mengiris tipis bola 8 ke lubang ujung kanan, atau melakukan bank shot ke side pocket kiri. Klimaks, hanya satu bola di meja, keadaan 5-5.. penonton terdiam, dan semua pemain diliputi ketegangan.

Tidak ada diskusi antara Rezaputra dan Dauri dalam keadaan tersebut. Dauri Fachrurrozi, on his own feet, holding a cue stick, menghadapi bola 8 yang sangat sulit. Tembakan yang pada saat latihan pun akan sulit, apalagi di tengah ketegangan dan tekanan seperti ini.

Luar biasa, dengan ketenangan yang maksimal, Dauri "Cokil" Fachrurrozi, dengan mantap mengiris bola 8 ke lubang ujung, sekaligus memberikan efek yang tepat pada bola putih, menghindarkan dari kemungkinan scratch ke lubang tengah. Woohoo.... 6-5 untuk STAN..!!! Tepukan dan teriakan penonton, pemain, dan official langsung bergemuruh. What a final..!! What a climax..!!

After the final
Rezaputra, Syarief, Arsy (Menpora BEM STAN), Dauri, and Yudha
Ditemui setelah pertandingan, Rezaputra, ketika dimintai komentarnya tentang partai final ini, mengungkapkan: "Segera setelah selesai memukul bola terakhir, dan bola putih nyenggol bola 8, aku masukkan stik ke case, hanya bisa berdoa. Aku gak ngomong satu patah kata pun ke cokil. Itu tembakan yang susah, semua pilihan sama-sama beresiko. Tapi, woww.. ketenangan yang luar biasa. Salut untuk cokil. Tembakan seperti itu tidak pernah mudah. Apalagi dengan semua ketegangan dan tekanan yang ada. Kredit besar untuknya.. Luar biasa..!!"

Bagan lengkap 8-ball double sebagai berikut:


Rise of the Fallen, STAN yang tahun lalu gagal total, kini dengan generasi baru, bersama seorang veteran yang di kesempatan sebelumnya akrab dengan kegagalan, berhasil bangkit, sebuah kemenangan yang dramatis dan gemilang.


It's not about the medal..
It's all about the joy, and the pride.. that we share together, we enjoy together..
Proud of you, lads..!!
Long may it continue...

----------------------

Raihan emas dari Billiard 8-ball double ini, menjadikan total medali emas yang didulang oleh kontingen STAN menjadi 5, dengan 4 lainnya disumbangkan oleh cabang renang (2 medali) dan  karate (2 emas).

Pada klasemen umum akhir, STAN berhasil meraih posisi runner-up, dengan raihan total 5 emas, 11 perak, dan 7 perunggu. Sedangkan juara umum diraih oleh, lagi-lagi, IPDN, setelah absen tahun lalu, dengan raihan 24 medali emas. Artinya, sejak Olimpiade PTK dilangsungkan pertama kali satu windu lalu, setiap kali mereka ikut serta, IPDN selalu keluar sebagai juara umum. Juara Umum diraih PTK lain, kecuali hanya pada tahun IPDN tidak ikut serta, seperti tahun lalu.

Tuan rumah sekaligus juara bertahan, STP, harus puas di urutan ketiga, sedangkan STMKG ada di posisi keempat.

Sampai jumpa di Olimpiade PTK 2016..!!
Jaya selalu Perguruan Tinggi Kedinasan..!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.